0

MALAM INI..




Malam ini...
kita bertamu lagi...
mempersiapkan diri...
menyucikan diri...
mengharumkan diri...
memperindahkan diri...
sebagai persembahan diri...
menunjukkan...
aku cinta padamu...


Malam ini...
aku menghadirkan diri...
dalam cahaya tirai...
kesamaran...
tertunduk diri...
tersipu malu...
kerna kau sanggup menjengah...
untuk mengintaiku...
selembut doa dalam kalbu...
kau penuh mengerti...


Malam ini...
kita bersama lagi...
menilik kesalahan
dan keberuntungan diri...
bimbang diri ini kau benci...


Malam ini...
tidak pernah kau berkira
untuk mendatangi...
hati ini sepi sekali...
tatkala menghayati...
erti kesunyian lewat malam-malam
yang ajaib ini...
tetapi berganti dengan widad kemesraan...
bibir tersimpul senyuman...
walau genangan mengenderai...
memacu tanpa henti...


Malam ini...
hijab terbuka lagi...
rona-rona kemanisan...
dalam kepayahan...
dalam lonjakan..
aku di sini penuh berharap...
tidak semudah melupakan...
kerna kau senantiasa...
mewalikan perhatian...


Malam ini...
hati rendah lagi...
termangu sejenak...
untung nasib diri...
berharap...
berbahagialah hendaknya di negeri abadi...
gembira hidup ini...
kerna kau menyayangi...
apa benar mencintai?
jika itu benar...
maka perlu diuji...
sebagai bukti penyerahan diri...


Malam ini...
diam-diam...
aku meneroka lagi...
sisi diri...
menaakul setiap yang terjadi...
malam ini ingin sekali...
mendengar kau berkata lagi...
sejarah dibuka...
petikan dibaca...
merdu ku harap suaraku ini...
agar kau berasa senang untuk meneliti...
saat ku perdengarkan berkali-kali...


Pesan kau...
jangan begitu...
jangan begini...
rahmatmu...
janganlah kiranya aku ini orang yang melampaui...
apatah lagi menjadi yang tertewas di akhir nanti...


Malam ini...
dada sesak lagi...
menyuarakan hasrat hati...
malu sungguh diri...
tetapi kau senang dan menyukai...


Malam ini bimbang lagi...
sedih menyauk hati...
memikirkan kematian yang entah bila
sudi menjemput nanti...
apakah cukup lengkap senjata yang dimiliki?
butir-butir ini...
kutitip sepenuh hati...
membisikkan sifat-sifatmu yang begitu sekali...
bergetar tak mampu ditahan...
hingga berembun rasa ini...
akhirnya aku dimatikan lagi...


Cip cap cip...
burung berkicau...
menanda subuh bakal meninjau...
butir-butir tergenggam kemas...
Alhamdulillah..
dinyawakan kembali...
menunaikan yang tertinggal...
mengembara fana ini..
dengan pinjaman yang tidak bersifat hakiki...
terima kasih Allah...
tuhan yang tidak pernah menolak diri ini...



by along..
0

PENGHARGAAN BUAT MAMA...

Ibu...tatkala aku merasa begitu menghormatinya...
Mama...acapkali aku bermanja dengannya..
Mak...yang biasa-biasa saja keadaan aku...
Umanya..sering ku ajuk kata-kata nenek untuk mengejek mamaku...hehehh

Namun panggilan-panggilan ini membawa satu maksud yang satu...dia mamaku...insan yang penuh mengerti...paling cantik bagi aku dari mudanya hingga ke usia ini...dia masih cantik...bezanya umur, kudrat yang ada, beberapa garis di wajahnya...tanda tuanya sampai...

Namun hari ini hari penghargaan buat mama...hari ini hari yang paling istimewa buat dirinya...meraikan hari lahirnya ke 54 tahun dan sekaligus meraikan Hari Ibu untuknya..

Setiap harinya tak penah lupa berpesan..menasihatkan aku...mengingatkan aku...mungkin mama lupa apa yang dikatakannya...pesannya tak pernah berubah...bagaikan wasiat... Baginya...aku masih 5 tahun anak kecilnya...

Dirinya melayan karenah aku dalam apa jua keadaan pun...anak remajanya... dulunya suka memberontak...bukan salah mama...tapi remajaku yang penuh perasaan...

Belasan tahun dahulu kerap berfikir bagaimanakah aku jika mama dan abah tiada?hanya aku dan adik...sehingga aku mahu mama hidup untuk 1000 tahun lagi...yang baik dari Allah..yang buruk dari aku...begitulah manusia terkadang merasa tidak cukup...emmm...

Terkadang aku menilik diri...mampukah aku menjadi superb sepertinya...benarlah pepatah...tangan yang menghayun buaian boleh menggoncang dunia...manakan aku tak berfikir..aku juga akan bergelar ibu nanti..bolehkah aku bekerja dalam masa yang sama melakukan kerja-kerja rumah..melayan rumahtangga dan sekian sekian seperti mama...mampu tersenyum dalam keletihan..

Mengenang itu semua...bagaimana susahnya dia berjaga setiap malam hanya untuk menemani aku menelaah pelajaran..memeriksa buku-buku kerjaku...walhal aku tahu...mama tiada tahu apa pelajarannya aku...hehehehh kurangkah makan aku...kurangkah minum aku...disiapkan juga demi memasti aku berjaya...manakan tidak...pada ketika itu sahaja otak aku ligat berputar berbanding siangnya lagak seperti seekor beruang kutub yang sedang berhibernate di siang hari...bagaimana susah hatinya melihat aku terus ke sekolah tanpa tidur dan terus bersengkang mata mencapai cita...

...Dan wajah mama yang paling terkesan...tatkala aku melintas jalan menuju sekolah agama...anak kecil mengendong Quran...terbentang jalan di matanya melihat aku...melintas dengan dihadapan aku deruman motor dan motokar...berlumba-lumba setelah melepasi garisan...tidak aku mendengar satu bunyi pun...seolah-olah diri ini khayal...tapi langkah yang telah separuh hayat berhenti juga untuk menoleh mama buat kali terakhir...dan matanya besar sekali...buntang sekali...menjerit-jerit dia memanggil anaknya dari tingkap yang tingkatnya 2...masih panjang rupanya hayat ini...jeritan mama menyedarkan aku...emm...tatkala sampai ke penjuru jalan..tangan kecil ini akan melambai-lambainya dari jauh tanda selamat sampai...

Wanita ini aku perlukan amat...berharap beroleh semangat sepertinya...bagaimana dia menjaga aku dari seorang kanak-kanak yang aktif dan cergas berubah menjadi kanak-kanak yang lemah...

Bagaimana tidur malam ditimang-timang bergilir-gilir...di kanan diriku...di kiri adikku...
Panaskah aku...panaskah adikku...suratkhabar dibentuk dijadikan kipas..bagaimana malamku dimomok momokkan dengan hantu...bagaimana malamku diulit cerita-cerita mama...bagaimana pusatku digeletek mama memujukku tidur...begitu ku lihat...bagaimana kasih sayang nenek diperturun mama...kasih sayang mama diperturun aku...katanya nenek...masa mudanya mama...seperti aku...anak lincah...heheh...marah mama rahsianya dibongkar nenek...eehehhe

Kini..tidur malam mama...aku menimang-nimangnya...walau aku tahu ini tidak cukup untuk membalasnya...namun harapan aku tinggi dapat menjaga kedua-duanya hingga akhir hayat mereka.

Jika ditakdirkan satu hari nanti uminya aku..mama di sisi agar dapat menenang aku nanti...dan seorang suami... bersama menyaksikan kelahiran dari kasih sayang...Insyallah...
0

.....................

aku tetap diam.................
 
Copyright © AKU